SEMANGAT BARU

SEMANGAT BARU



”Dengan datangnya hari yang baru, datang jugalah kekuatan dan pikiran yang baru.”
- Eleanor Roosevelt, Ibu Negara, 1884-1962


Kita baru saja memasuki tahun baru 2008. Ada yang merayakan pergantian tahun baru dengan penuh antusias. Mulai dari yang paling murah dengan menonton secara gratisan pesta kembang api di Tugu Monas hingga menyaksikan perhelatan para artis di hotel bintang lima dengan biaya jutaan rupiah. Tapi ada pula yang menganggap pergantian tahun biasa-biasa saja. Beberapa orang mulai melakukan ancang-ancang menyambut tahun 2008. Ada yang berjanji untuk tidak melakukan suatu kebiasaan buruk yang sering dilakukannya di tahun lalu. Ada yang berjanji untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dibandingkan tahun lalu.

Untuk memulai hal yang lebih baik, sejatinya memang tidak perlu menunggu pergantian tahun. Aktor kawakan Denzel Washington jauh-jauh hari sebelum tahun baru berganti, mengatakan, "Untuk memperbarui hidup tak perlu menunggu Tahun Baru." Apa yang dikatakan Denzel memang tidak salah. Pepatah lama mengatakan, “Everyday is a new life”, setiap hari yang akan kita lalui merupakan hidup baru.

Tahun 2007 memang tinggal kenangan. Biasanya pada setiap pergantian tahun seringkali kita disarankan untuk melihat dan melakukan introspeksi atas apa-apa yang telah dilakukan di masa lalu. Seandainya saja ada mesin waktu yang bisa menggiring kita ke masa lampau, mungkin kita bisa memperbaiki semua kesalahan yang telah dibuat dan melakukan keputusan yang seharusnya. Sayangnya, hal itu hanya ada di film fiksi “Back To The Future” yang dilakoni Michael J. Fox, sehingga Fox bisa bolak-balik ke masa lampau untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya

Agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama secara berulang, buatlah hidup ini dengan terencana dan teratur. Sudah seharusnya memang kita membuat resolusi di tahun 2008 ini. Resolusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti, ‘putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat’ atau ‘pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan terhadap suatu hal.’

Ada baiknya kita mencontoh kebiasaan bangsa Romawi yang selalu memulai hidup baru dan semangat baru seiring dengan pergantian tahun baru. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan kita dalam membuat resolusi;

Buatlah Target dan Rencana


Langkah pertama yang diambil dalam membuat resolusi ialah dengan menentukan target yang akan kita tuju di tahun 2008 ini. Buatlah rencana-rencana yang mengiringinya agar target tersebut dapat terlaksana. Misalkan kita ingin membuat satu judul buku untuk diterbitkan, bisa fiksi atau non fiksi. Buatlah rencana-rencananya, misalnya dalam satu bulan harus sudah selesai sekian bab. Minggu pertama di bulan pertama, misal harus dilakukan riset terhadap satu kasus.

Bertindaklah Konsisten

Agar apa yang telah disepakati di awal kita tidak lupa, ada baiknya kita mencatat semuanya itu dalam suatu catatan tertulis. Anda bisa melakukannya di buku agenda, telepon seluler, atau bahkan Anda bisa melakukannya dengan menempelkan kertas ditempat yang sering Anda lihat, di komputer Anda misalnya. Taati apa-apa yang telah Anda buat. Dalam melakukan aktivitas, kita harus bisa menentukan prioritas-prioritas yang sejalan dengan target, dan menyingkirkan segala aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan target. Kita pun harus tegas terhadap diri sendiri dan tidak terpancing terhadap godaan-godaan lain. Jangan jadikan godaan tersebut sebagai hal yang penting, yang pada akhirnya bisa menggagalkan atau memundurkan target yang telah disepakati, yang berakibat target dikejar dengan terburu-buru dengan kualitas hasil yang rendah.

Fleksibel


Patut diingat bahwa Anda harus siap bila ternyata target bisa meleset dari rencana yang telah disepakati sebelumnya. Rencana-rencana yang telah ditetapkan semula dapat menyimpang karena dua hal, pertama karena kelalaian kita sendiri dan kedua, karena force majeur, sesuatu hal terjadi yang tidak kita kehendaki di luar kemampuan kita. Misalnya saja pada bulan Maret harus sudah diselesaikan sekian bab, tapi ternyata Anda terkena penyakit malaria yang menyebabkan Anda harus dirawat selama beberapa hari atau beberapa bulan di rumah sakit. Sudah pasti rencana-rencana berikutnya akan mundur dari waktu yang telah ditetapkan. Tak perlu patah semangat. Dalam hal ini, Anda bisa membuat rencana-rencana baru yang telah diperbaiki. Atau bisa juga melakukan rencana yang baru agar target awal tetap tercapai dengan melakukan fleksibilitas terhadap waktu yang tersisa. Bagaimana caranya? Almarhum Kemmons Wilson, pendiri Holiday Inn, wirausahawan yang sukses, tapi tidak lulus SMA, punya resep yang menarik. Ketika Wilson diundang untuk menyampaikan pidato wisuda di sekolah ketika ia pernah belajar, Wilson mengatakan, "I really don't know why I'm here. I never got a degree, and I've only worked half-days my entire life. I guess my advice to you is to do the same. Work half-days every day. And it doesn't matter which half-the first twelve hours or the second twelve hours." “Saya tidak mengerti kenapa saya bisa berada disini. Saya tidak pernah tamat SMA dan saya hanya bekerja setengah hari sepanjang hidup saya. Saya ingin menyarankan kepada Anda untuk melakukan hal yang sama. Bekerjalah setengah hari dalam sehari, tidak penting apakah Anda memilih dua belas jam yang pertama atau dua belas jam yang kedua.” Anda diberikan waktu 24 jam sehari. Gunakanlah waktu tersebut secara optimal.

Kalaupun akhirnya target Anda meleset, tak perlu kecewa. Buatlah resolusi baru. Resolusi dibuat tentu tidak perlu menunggu tahun baru. Tetap semangat! Selamat Tahun Baru 2008!

Sumber: Semangat Baru oleh Sonny Wibisono, penulis, tinggal di Jakarta .



Comments

Popular Posts