ANTARA CINTA & USIA PERKAWINAN


ANTARA CINTA & USIA PERKAWINAN
Setiap usia perkawinan memiliki dinamika tersendiri. Dinamika tersebut sangat berbeda pada masing-masing pasangan. Tetapi jika Anda perhatikan baik-baik maka Anda akan melihat semua perkawinan memiliki kemiripan. Semakin lama usia sebuah perkawinan, semakin banyak benturan yang akan dijumpai. Tahapan dalam perkawinan tidak jauh berbeda dengan tahapan dalam kehidupan seseorang, dari masa kecil hingga dewasa. Penting bagi kita untuk memandang perkawinan sebagai proses pendewasaan.
TAHUN KE 2:
Semakin dekat, hanya Anda dan dia. Tahun-tahun sebelum kehadiran anak-anak dapat merupakan tahun-tahun yang luar biasa. Tahun-tahun ini merupakan saat dimana Anda mengembangkan rutinitas dan ritual Anda sendiri dan membangun identitas unik sebagai pasangan. Oleh karena itu saat ini mulailah menciptakan ritual bersama, ritual yang dapat membuat Anda berdua merasa lebih saling memiliki.
Sebaliknya, walaupun kehidupan intim Anda tetap penuh dengan gairah, hubungan romantis Anda bisa saja mulai mendingin. Pada tahun kedua ini banyak pasangan mulai mengalami penurunan sentuhan cinta (berpegangan tangan, mengobrol di tempat tidur, memberikan pijatan mesra).
Mesranya hubungan di awal-awal perkawinan tidak menjamin langgengnya suatu perkawinan. Banyak pasangan yang bercerai memulai hubungan mereka terlalu cepat, terlalu bergairah, dan terlalu tergila-gila. Tindakan menggebu-gebu di awal perkawinan ini semakin lama semakin mendingin dan mulai mencari kebahagiaan di tempat lain.
Bila Anda mulai dapat bersikap tidak terlalu cengeng maka ini merupakan tanda Anda mengalami peralihan cinta yang lebih dewasa. Tahun kedua adalah tahun dimana Anda harus mulai mengalihkan tahapan perasaan tergila-gila ke periode cinta dan komitmen yang lebih mendalam.
Apa yang diharapkan
Cinta yang nyata. Dua belas bulan pertama dari suatu perkawinan selain menantang juga menggairahkan: tanpa henti Anda menceritakan bulan madu Anda, kebaikan pasangan Anda atau sibuk membangun rumahtangga baru. Di tahun kedua, Anda mulai melihat realita. Anda melihat suami melempar pakaian dalamnya ke lantai, atau mengggeletakkan begitu saja koran yang telah dibacanya. Anda mulai terkejut dan tidak menyangka bahwa hal-hal yang tadinya tidak penting bagi Anda ternyata sangat mengganggu.
Pada saat yang sama, Anda berdua mulai berpikir bagaimana caranya untuk mendapatkan privasi. Pada saat masih berpacaran, fokus Anda hanya, "Kapan kita ketemu lagi?" Tetapi sekarang Anda sudah menikah dan fokus Anda berubah menjadi, "Bagaimana caranya saya melarikan diri dari kamu?".
Anda tidak perlu panik. Perasaan gelisah ini merupakan perasaan yang alami, terutama sesudah berargumentasi. Anda berdua bahkan bertengkar hanya untuk hal-hal sepele, misalnya pada saat akan menentukan tempat untuk menyimpan piring-piring baru.
Jika Anda dapat dengan mudah menyelesaikan perselisihan pada saat sebelum menikah, saat ini Anda mungkin khawatir terhadap setiap konflik yang terjadi akan merupakan pertanda perkawinan sedang goncang. Gelisah dan pendapat yang terbentuk sebelum ini yaitu pendapat mengenai pasangan menikah "harus begini dan begitu" dapat membuat ketidaksepahaman tampak lebih penting daripada yang sebenarnya.

TAHUN KE 7:
Sebagian besar pria mengalami masa yang sulit untuk menyesuaikan diri untuk berhubungan seks dengan seseorang yang telah melahirkan. Pengalaman menyaksikan istrinya bersusah payah melahirkan sering merupakan trauma bagi para pria. Pada saat yang sama, para suami tidak berani mengatakan terus terang kepada istrinya apa yang mereka rasakan dan kebisuan ini semakin mempersulit para suami untuk dapat melupakannya.
Sementara itu, ibu-ibu yang baru melahirkan pun bergulat dengan masalahnya sendiri. Meskipun dokter kebidanan mengatakan bahwa aman untuk berhubungan seks enam minggu sesudah melahirkan, lebih baik tidak mengharapkan kehidupan seks yang normal pada tiga sampai enam bulan sesudah berhenti menyusui.
Menyusui memiliki tingkatan estrogen seperti masa menopause: memberikan kontribusi libido dan sensasi yang rendah, dan keadaan ini cenderung memburuk sesudah kelahiran anak kedua. Oleh karena itu jangan terlalu menyalahkan diri Anda atau memaksakan diri sendiri jika Anda tidak dapat melakukan hubungan seks terlalu sering pada beberapa bulan sesudah melahirkan.
Apa yang diharapkan
Kehadian anak-anak membuat hubungan Anda dan pasangan menjadi lebih kuat. Anak-anak mengubah segala sesuatunya mulai dari pola tidur, mengelola uang, menentukan tempat liburan sampai memilih jenis kendaraan.
Di periode ini biasanya pasangan telah memiliki jumlah anak yang mereka inginkan dan pola kehidupan perkawinan merekapun berubah. Anda berdua menikmati kehidupan bekerja untuk mencapai suatu tujuan tetapi pada saat yang sama Anda berdua juga merasakan tekanan keuangan karena jumlah anggota keluarga yang bertambah.
Pembagian tugas selalu merupakan masalah yang peka. Tidak ada pasangan yang bisa mengerjakan sama adil. Oleh karena itu, masalahnya adalah bukan porsi yang sama karena hal ini tidak akan pernah terjadi, tetapi yang penting adalah bagaimana masing-masing pasangan menghargai apa sudah dilakukan oleh pasangannya. Pastikan Anda mengerti latar belakang pasangan. Dengan dapat menghargai kemungkinan atas apa yang akan dilakukannya merupakan kunci dalam pembagian kerja yang sesuai bagi Anda berdua.
Masalah sulit lainnya adalah menemukan waktu untuk bermesraan. Setiap pasangan berjuang dalam membesarkan anak-anak. Sangat penting untuk dapat memprioritaskan waktu untuk berduaan. Oleh karena itu, kuncilah kamar, nikmati kencan Anda berdua di malam hari dan sedapat mungkin sekali setahun pergi ke luar kota berduaan saja. Bila tidak, Anda berdua akan menjadi pasangan yang kerjanya hanya mengurusi anak-anak, dan hal ini membuat perkawinan Anda menjadi membosankan dan menjadi rentan terhadap masalah.
Bahkan, pasangan tanpa anak pun akan menemukan kejenuhan dalam bermesraan di usia ketujuh perkawinannya. Mengapa? Rutinitas membuat Anda merasa aman tetapi juga membosankan. Pada saat yang bersamaan, sesuatu yang baru membuat Anda bersemangat tetapi melelahkan sehingga Anda menghindarinya. Solusinya? Lakukan sedikit perubahan. Ubah tatanan kamar tidur Anda, ciptakan kencan mendadak di siang hari dan berikan sentuhan atau ciuman mesra di pagi hari sebelum berangkat kerja.
Tetapi jangan hilangkan ritual lama Anda, ritual harian yang membuat Anda berdua merasa dekat. Pertahankan ritual lama ini karena dapat memperkuat hubungan Anda berdua. Banyak pasangan yang tidak seberuntung Anda mencapai usia perkawinan yang ketujuh. Itu berarti, Anda siap untuk melalui kerikil-kerikil yang menghadang. Saat ini Anda sudah membentuk sebuah rumah tangga yang lengkap. Anggaplah Anda telah menemukan cara menjaga hubungan romantis, dan siap melanjutkan perjalanan perkawinan.
TAHUN KE 14:
Saling membantu untuk kehidupan yang terbaik. Ini merupakan saat yang wajar untuk mencari kepuasan jiwa, "Apakah saya harus merubah karier saya?", atau "Apakah ini kehidupan yang saya inginkan?" Sangat luar biasa jika Anda menyadari memiliki pasangan yang Anda idamkan untuk membantu merealisasikan impian Anda.
20 TAHUN KE ATAS
Saat terbahagia di dalam perkawinan mungkin sesudah anak-anak keluar dari rumah. Mengapa? Pada awal perkawinan, Anda berdua sibuk membesarkan anak dan ini biasanya merupakan salah satu sumber stres terbesar. Tetapi kemudian, persahabatan dengan anak-anak yang sudah dewasa dan sudah berpasangan membuat hidup Anda berbeda dan Anda merasakan kebahagian yang luar biasa.

Comments

Popular Posts