Pacaran Islami, Adakah?Karya : Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhantentang-pernikahan. com -
Dalam Islam memang tidak dikenal prosespacaran seperti apa yang dipahami kebanyakan remaja islam sekarang.
Proses pacaran seringkali lebih banyak membawa mudharat daripadamanfaat, bahkan seringkali membawa kepada perbuatan yang dilarangdalam agama,. Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yangberpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaranitu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuahcinta sejati tidakberbentuk sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatukesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS,chatting dan diteruskan dengan janji bertemu langsung.
Semua bentuk aktifitas itu cenderung bukanlah sebuah aktifitas cinta,sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekalitidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatantanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentangkesetiaan dan seterusnya.
Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuahharga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidakterdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbedadengan cinta.
Pacaran Bukanlah Penjajakan/Perkenal anBahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk salingmelakukan penjajagan, perkenalan atau mencari titik temu antara keduacalon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itutidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yangdiperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.
Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduanyang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabdaRasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,"Wanita itudinikahi karena 4 hal: [1] hartanya, [2] keturunannya, [3]kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akanselamat." (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa' fiddin nomor 4700,Muslim Kitabur-Radha' Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)Selain empat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorangmemilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yangtidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan.
Maka dalammasalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta'aruf. Jauh lebihbermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderunganpasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknyasaja.
Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik,bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalamkencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikiankondisinya.
Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saatberbusana terbaik dan juga lebih sering bertemua dengan suaminya dalamkeadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlahtempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikahmereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh darisuasana romantis saat pacaran.
Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus didalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlahsebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan danpengelabuhan.
Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namunsegera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi.Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalamhitungan hari.
Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.
Etika Ta'arufDalam melakukan penjajagan yang syar`i, ada beberapa ketentuan yangharus dipatuhi antara lain:
Tidak Berduaan (Khalwat)Khalwat adalah bersendirian dengan seorang perempuan lain (ajnabiyah).Yang dimaksud perempuan lain, yaitu: bukan isteri, bukan salah satukerabat yang haram dikawin untuk selama-lamanya, seperti ibu, saudara,bibi dan sebagainya.
Ini bukan berarti menghilangkan kepercayaan kedua belah pihak atausalah satunya, tetapi demi menjaga kedua insan tersebut dariperasaan-perasaan yang tidak baik yang biasa bergelora dalam hatiketika bertemunya dua jenis itu, tanpa ada orang ketiganya. Dalam halini Rasulullah bersabda sebagai berikut:"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangansekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidakbersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan." (Riwayat Ahmad)"
Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu menyendiri denganseorang perempuan, kecuali bersama mahramnya."Tidak Melihat Jenis Lain dengan BersyahwatDi antara sesuatu yang diharamkan Islam dalam hubungannya denganmasalah gharizah, yaitu pandangan seorang laki-laki kepada perempuandan seorang perempuan memandang laki-laki.
Mata adalah kuncinya hati,dan pandangan adalah jalan yang membawa fitnah dan sampai kepadaperbuatan zina.Katakanlah kepada orang-orang mu'min laki-laki, "Hendaklah mereka itumenundukkan sebagian pandangannya dan menjaga kemaluannya" (an-Nur: 30-31)
Menundukkan PandanganYang dimaksud menundukkan pandangan itu bukan berarti memejamkan matadan menundukkan kepala ke tanah. Bukan ini yang dimaksud dan ini satuhal yang tidak mungkin. Hal ini sama dengan menundukkan suara sepertiyang disebutkan dalam al-Quran dan tundukkanlah sebagian suaramu(Luqman: 19).Di sini tidak berarti kita harus membungkam mulut sehingga tidakberbicara.
Tetapi apa yang dimaksud menundukkan pandangan, yaitu:menjaga pandangan, tidak dilepaskan begitu saja tanpa kendali sehinggadapat menelan perempuan-perempuan atau laki-laki yang beraksi.
Pandangan yang terpelihara, apabila memandang kepada jenis lain tidakmengamat-amati kecantikannya dan tidak lama menoleh kepadanya sertatidak melekatkan pandangannya kepada yang dilihatnya itu.
Oleh karena itu pesan Rasulullah kepada Ali r.a:"Hai Ali! Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandanganlainnya. Kamu hanya boleh pada pandangan pertama, adapun yangberikutnya tidak boleh." (Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tarmizi)Rasulullah s.a.w. menganggap pandangan liar dan menjurus kepada lainjenis, sebagai suatu perbuatan zina mata. Sabda beliau: "Dua mata itubisa berzina, dan zinanya ialah melihat." (Riwayat Bukhari)
Hindari Berhias Yang Berlebihan (Tabarruj)Tabarruj ini mempunyai bentuk dan corak yang bermacam-macam yang sudahdikenal oleh orang-orang banyak sejak zaman dahulu sampai sekarang.Ahli-ahli tafsir dalam menafsirkan ayat yang mengatakan:"Dan tinggallah kamu (hai isteri-isteri Nabi) di rumah-rumah kamu danjangan kamu menampak-nampakkan perhiasanmu seperti orang jahiliahdahulu." (QS Ahzab: 33)
Dalam Teknisnya, tidak harus selalu dengan langkah formal, resmi ataurotokoler. Bisa juga dengan cara yang tersamar yang tidak bisa denganmudah ditafsirkan dengan mudah oleh pihak wanita sebagai bentukpenjajagan.
Sebab bila sejak awal seorang wanita sadar bahwa dirinyasedang dijajagi, bisa jadi dia malah nervous, salah tingkah ataumungkin malah bertindak yang tidak-tidak. Maka bisa saja dilakukansecara pergaulan yang alami dan normal.
Selain itu bisa juga menggunakan utusan orang yang bisa dipercaya. Danyang lebih utama adalah utusan yang berfungsi sekaligus sebagaikonselor dalam urusan pernikahan. Sosoknya adalah orang yang sudahberpengalaman mendalam dalam urusan keluarga, sehingga apa yangdiinformasikannya bukan semta-mata bahan mentah, melainkan dilengkapidengan analisa yang sudah siap dijadikan bahan pertimbangan oleh anda.
Jadi, sekali lagi tidak ada PDKT yang islami terlebih pacaran yangIslami, untuk itu menjaga kesucian diri dengan segera menikah, tetapiapakah kita tidak boleh menyintai? Boleh-boleh saja karena cinta tidakbisa di larang datangnya di hati kita dan yan terpenting adalahmengelola hati agar cinta itu tidak ternoda dengan pacaran,Okey.....lalu bagaimana jika ada Myqers yang berta'aruf langsung viachat, Pripat Message, atau Email untuk menjalin hubungan serius?
Nahinilah yang sekarang sedang marak di myquran.org. semoga ALLAHmemberikan hidayah-Nya kepada kita semua. AminAhmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)ASSYARKHAN CONSELING CENTRELembaga Konseling dan Training Keluarga dan Remaja IndonesiaJln. Maleer Selatan 51 / 117 Kel. Gumuruh Kec. Batunungal Kota Bandung

Comments

Popular Posts