Renungan Mengenai Memberikan Lebih

Renungan Mengenai Memberikan Lebih
Oleh: Hingdranata Nikolay, MNLP, CHt

"Bertanding dalam olahraga mengajarkan kepada saya bahwa kalau saya tidak bersedia memberikan 120 persen, orang lain akan bersedia" - Ron Blomberg
"Apabila Anda tidak bersedia mengerjakan lebih dari bayaran Anda, Anda tidak akan pernah dibayar lebih dari apa yang Anda kerjakan" - Anonymous

Kadang kita berasumsi bahwa dengan mengerjakan sesuatu secara standard atau rata-rata sudah cukup. Kadang malah kita beranggapan banyak orang lain yang akan melakukan hal yang sama dengan kita lakukan atau menunjukkan usaha setingkat yang kita tunjukan. Yang tidak kita ingin akui atau kita abaikan adalah saat kita dan begitu banyak orang lain berkumpul di liga rata-rata, ada sekelompok kecil orang pula yang memberikan lebih dari rata-rata, dan bersinar di antara yang redup.
Mereka yang bersedia memberikan lebih dari rata-rata. Mereka yang akan bertarung lebih dari yang diperlukan. Mereka yang akan tetap terjaga di tengah malam untuk berkarya. Mereka yang akan terus bangun setiap kali mereka terjatuh. Mereka yang bersedia berkarya di saat dimana orang lain menolak. Mereka yang bersedia menerima tanggung jawab lebih. Mereka yang bersedia mengerjakan lebih dari yang seharusnya mereka kerjakan di tugas mereka. Mereka yang di saat orang lain beristirahat tetap mendaki dan mendaki. Mereka yang bersedia memberikan lebih dari 100%.
Sayangnya, kita malah punya berbagai label mengenai orang-orang seperti ini, sebut saja "Workaholic" , "Tidak tahu waktu", "Gila kerja", "Ambisius", "Terlalu agresif", dan lain-lain bahkan sampai yang agak ekstrim, "Tukang cari muka", apabila dalam konteks perusahaan bagi yang seolah mau menerima begitu banyak tanggung jawab dengan tersenyum. Seolah memberikan lebih dari standard adalah sesuatu yang tidak beres. Dalam bahasanya mungkin dikatakan "berlebihan" . Padahal di kebanyakan kasus, kata "luar biasa" lebih pas dari 'berlebihan' .
Pengalaman saya mengajarkan bahwa selisih daya dan kontribusi yang kita keluarkanlah yang akan memberikan selisih reward yang kita terima, entah cepat atau lambat, entah di tempat kita sekarang atau di tempat lain. Apabila kita berharga 1 juta dan kita berikan daya 2 juta, maka selisih 1 juta inilah yang akan terbayarkan kemudian, kembali lagi, entah cepat atau lambat, di sini atau di tempat lain.
You see, ada yang tidak bersedia memberikan selisih ini, terutama karena merasa akan terlalu lama memberikannya untuk 'nothing'. Seolah bodoh untuk bekerja lebih tanpa reward langsung. Sehingga saat ada tanggung jawab tambahan, pertanyaan langsungnya adalah: "reward" tambahan berapa?
Apalagi yang sekarang dikenal sebagai 'multi-tasking' , alias pengurangan personel tapi penambahan tanggung jawab ke yang tersisa. Lalu, saat ada yang mau mengambil tanggung jawab tersebut tanpa pamrih atau tanpa embel-embel reward langsung, entah kita heran, sampai bentuk ekstrimnya kita bisa beranggapan orang ini sedang cari muka.
Padahal, kalau kita mau berpikir sejenak, 100% daya yang kita berikan, hanya juga memberikan 100% reward yang kita terima. Tidak lebih. Dan tidak sedikit dari kita yang sudah mengalaminya bertahun-tahun dengan menggerutu, dan mengharap dengan kontribusi 100% tersebut kita berhak meminta lebih dari 100%.
Ini memang soal PILIHAN bersikap. Tidak ada yang mengatakan kita harus memberikan pas, lebih, atau kurang. Kita bebas MEMILIH berdasarkan konsekuensi yang ingin kita terima dan harga yang ingin kita bayarkan, atau kontribusi yang bersedia kita berikan. Kalau saya, untuk hasil 120%, saya bersedia memberikan kontribusi 120%. Kenapa tidak pula 150%? 200%
Secara konstan saya menolak pemberian nilai oleh perusahaan yang hanya 5-15% per tahun berdasarkan kenaikan reward, seolah itulah pula kenaikan nilai saya. Saya berharga lebih dari itu. Walau belum tentu besok saya terima reward-nya, walau belum tentu bulan depan saya terima. Dan kalau sampai tahun depan saya belum terima selisih 20%-nya, setidaknya nilai saya telah bertambah 20%.
Bukan dari hasil pemberian atau penilaian orang lain, tapi dari pemberian dan penilaian diri sendiri. Karena saat saya memutuskan pergi dengan nilai 120% ini, perusahaan saya pun akan kehilangan 120%, bukan hanya 100%. Dan di tempat tujuan saya, saya datang dengan 120%.
Bagaimana dengan Anda? Kalau Anda tidak mau, akan ada yang mau. Kalau saya yang bersaing dengan Anda, saya akan mau.

Have a positive day!

Hingdranata Nikolay, MNLP, CHt
Director
INSPIRASI INDONESIA
Kondominium Rajawali, Town House No.20
Jl. Rajawali Selatan I/1B
Jakarta Pusat 10720

Comments

Popular Posts